Selasa, 12 Februari 2013

"Frankenweenie", Horor Klasik Ala Tim Burton


 

Sineas nyentrik Tim Burton kembali dengan produksi terbarunya. Terinspirasi dari kisah Frankestein, yang menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal, Burton membuat kisah yang serupa, namun berbeda.

Masih dengan metode stop-motion-nya, Burton membuat Frankenweenie yaitu kisah mengenai Victor, seorang anak laki-laki yang kehilangan sahabat baiknya, seekor anjing bernama Sparky. Setelah kehilangan sahabat baiknya itu, Victor kemudian memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk menghidupkan kembali anjing kesayangannya itu.

Dengan sedikit penyesuaian, Victor akhirnya bisa menghidupkan kembali Sparky. Ia pun mencoba untuk menyembunyikan hasil ciptaannya itu. Namun, ketika kehadiran Sparky ketahuan oleh semua orang, teman-teman Victor, guru dan seluruh masyarakat kota New Holland menganggap "hidup kembali" merupakan hal yang sangat mengerikan.

Teman-teman Victor yang mengetahui hal itu pun iri dan ingin melakukan hal yang sama seperti victor. Namun, alih-alih menghidupkan kembali hewan peliharaannya, mereka justru menciptakan moster yang menakutkan. Seluruh kota pun diteror oleh makhluk-makhluk mengerikan itu.

Frankenweenie sebuah film yang hangat mengenai anak laki-laki dan anjingnya. Format hitam-putih, animasi stop-motion 3D yang menakjubkan, dan para pengisi suara berbakat seperti Catherine O'Hara, Martin Short, Martin Landau, Charlie Tahan, Atticus Shaffer, Robert Capron, Conchata Ferrell, dan Winona Ryder membuat film ini menjadi film horor klasik yang menghibur.

Tim Burton mengaku selalu ingin membuat fitur film mengenai Frankenweenie. Ketika kecil, ia sangat suka menonton film klasik horor, terutama Frankenstein. Ia menyatakan alasan mengapa ia ingin membuat Frankenweenie.

"Hal itu didasarkan pada pertumbuhan dan kecintaan saya terhadap film horor. Juga, hubungan dengan anjing yang saya punya ketika kecil. Hidup anjing jelas tidak selama hidup manusia. Sehingga, kombinasi antara Frankenstein dan hubungan itu, menjadi hal yang sangat kuat bagi saya untuk mengingat kembali," ucapnya.

Meski hitam-putih, film yang berdurasi sekitar 90 menit itu tetap menyuguhkan cerita sederhana yang menarik. Ditambah dengan format 3 dimensi membuat setiap gerakan dan gambar lebih hidup. Frankenweenie akan tayang di bioskop Indonesia mulai 24 Oktober 2012.
http://life.viva.co.id/news/read/361267--frankenweenie---horor-klasik-ala-tim-burton

Tidak ada komentar:

Posting Komentar