Sutradara : Tom Hooper
Pemain : Anne Hathaway, Hugh Jackman, Russell Crowe
Produser : Universal Studios
Rating : (5 / 5)
Jika Victor Hugo masih hidup saat ini, mungkin orang-orang akan membayangkan ia sangat puas dengan film adaptasi Tom Hooper berdasarkan novel terkenal karyanya, Les Misérables.
Menurut siaran pers, ide awal untuk membuat film ini menjadi salah satu film musikal yang paling populer di dunia, telah dimulai pada sekitar 25 tahun yang lalu. Hasil akhirnya bisa Anda lihat sendiri: sangat spektakuler! Karena keterlibatan sebagian besar komposer handal di belakangnya.
Tetap setia dengan cerita aslinya, film dibuka dengan pembebasan Jean Valjean (Hugh Jackman) pada 1815, setelah 19 tahun dipenjara karena mencuri sepotong roti untuk memberi makan keluarganya. Setelah diberi pengampunan dosa dan kebaikan dari seorang uskup, Valjean bersumpah untuk menemukan kembali jati dirinya. Dan setelah melanggar pembebasan bersyarat, ia melarikan diri dari kejaran Javert (Russell Crowe) sembari membangun kehidupan baru sebagai walikota dan pemilik pabrik yang kaya.
Pemain : Anne Hathaway, Hugh Jackman, Russell Crowe
Produser : Universal Studios
Rating : (5 / 5)
Jika Victor Hugo masih hidup saat ini, mungkin orang-orang akan membayangkan ia sangat puas dengan film adaptasi Tom Hooper berdasarkan novel terkenal karyanya, Les Misérables.
Menurut siaran pers, ide awal untuk membuat film ini menjadi salah satu film musikal yang paling populer di dunia, telah dimulai pada sekitar 25 tahun yang lalu. Hasil akhirnya bisa Anda lihat sendiri: sangat spektakuler! Karena keterlibatan sebagian besar komposer handal di belakangnya.
Tetap setia dengan cerita aslinya, film dibuka dengan pembebasan Jean Valjean (Hugh Jackman) pada 1815, setelah 19 tahun dipenjara karena mencuri sepotong roti untuk memberi makan keluarganya. Setelah diberi pengampunan dosa dan kebaikan dari seorang uskup, Valjean bersumpah untuk menemukan kembali jati dirinya. Dan setelah melanggar pembebasan bersyarat, ia melarikan diri dari kejaran Javert (Russell Crowe) sembari membangun kehidupan baru sebagai walikota dan pemilik pabrik yang kaya.
Beberapa tahun kemudian, seorang perempuan cantik nan malang, Fantine (Anne Hathaway), yang bekerja di pabrik Valjean untuk membayar hutang kepada pemilik penginapan, Thenardier (Sacha Baron Cohen) dan istrinya yang kejam (Helena Bonham Carter) guna menghidupi putrinya, Cosette. Di sini kita akan menyaksikan salah satu kisah paling tragis dari seorang Fantine yang terpaksa menjual semua benda miliknya, termasuk akhirnya, tubuhnya!
Sementara itu, orang-orang Prancis yang kebanyakan bekerja sebagai buruh, menjadi semakin putus asa karena sebagian besar hidup dalam kemiskinan, sehingga menumbuhkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah Prancis.
Valjean menjanjikan kepada Fantine yang sekarat bahwa ia akan membesarkan Cosette seperti anaknya sendiri, dan pertemuannya dengan pasangan Thenardier memberikan sedikit jeda dari alur cerita yang tragis dan suram.
Sacha Baron Cohen dan Helena Bonham Carter mampu tampil total dalam peran mereka, menggambarkan kejahatan yang sangat dibutuhkan dalam pertunjukan mereka sebagai pemilik penginapan yang gemar menipu dan kecenderungan untuk mencuri.
Cinta segitiga antara Cosette yang beranjak dewasa (Amanda Seyfried), Marius (Eddie Redmayne), seorang revolusioner idealis yang berasal dari keluarga kaya, dan putri Thenardier, Eponine (Samantha Barks) juga mampu digambarkan secara indah.
Di tengah ikatan antara Seyfried dan Redmayne yang tampak terjalin dengan baik, kinerja Samantha Barks (dalam debut sinematik pertamanya yang tanpa cela!) yang justru mencuri perhatian. Caranya dalam membawakan lagu On My Own dijamin akan mampu menyentuh sanubari terdalam Anda.
Mengingat popularitas pertunjukan panggungnya, dengan lebih dari 60 juta orang di seluruh dunia pernah menontonnya, sinopsis utuh mungkin tidak diperlukan. Cukuplah untuk mengatakan bahwa Les Misérables sebagai film yang tidak hanya setia mematuhi alur cerita Hugo, tetapi juga melakukan pendekatan yang membawanya menerobos ke tingkat baru dalam pembuatan film.
Dengan tetap mengandalkan musik yang dapat membangkitkan sisi emosional yang kuat, sutradara Tom Hooper (pemenang Oscar dalam film The King’s Speech) membuat keputusan berani dengan menyuruh para aktor dan aktris bernyanyi secara live dan tidak menggunakan suara rekaman.
Keputusan ini tidak hanya menambah tantangan yang dihadapi oleh para aktor, melainkan juga menekankan dan memperdalam emosionalitas film dan kedekatan karakter, ke titik di mana Anda bahkan mungkin akan mengalami getaran di tulang belakang Anda. Versi Anne Hathaway dari lagu I Dreamed a Dream akan memberikan nuansa merinding tersendiri dan membuat air mata Anda menetes tentunya.
Apa yang cukup luar biasa adalah tingkat komitmen dan pengabdian Hooper beserta para pemerannya.
Hugh Jackman, menurut catatan produksi, begitu berdedikasi untuk menjadi Valjean yang kurus dan ia tidak minum air selama 36 jam sebelum syuting adegan pembukaan. Anne Hathaway kehilangan 25 kilogram dalam 5 minggu dan memilih untuk memangkas rambut aslinya dalam adegan di mana karakter Fantinenya menjual rambut dan gigi untuk menghidupi sang putri, Cosette. Dan, Russell Crowe begitu bersemangat dalam audisi untuk peran Javert, bahkan ia memilih untuk berjalan di tengah hujan lebat dalam audisinya.
Les Misérables karya Tom Hooper adalah perpaduan yang berhasil dari segala unsur yang terbaik dari dua dunia: Anda memiliki kebesaran epik dari pembuatan film yang ditingkatkan dengan keintiman sebuah musik dan kedalaman emosional, bahkan dibuat lebih menyentuh dengan bernyanyi secara live di sepanjang film.
Sangat direkomendasikan bagi penggemar yang antusias terhadap pertunjukan Broadway dan bagi orang-orang yang menghargai pengalaman pahit dalam kehidupan dan semua unsur utama emosi manusia – cinta, kehilangan, pengorbanan, penebusan, kasih sayang, keadilan, dan kehormatan.
Les Misérables karya Tom Hooper adalah perpaduan yang berhasil dari segala unsur yang terbaik dari dua dunia: Anda memiliki kebesaran epik dari pembuatan film yang ditingkatkan dengan keintiman sebuah musik dan kedalaman emosional, bahkan dibuat lebih menyentuh dengan bernyanyi secara live di sepanjang film.
Sangat direkomendasikan bagi penggemar yang antusias terhadap pertunjukan Broadway dan bagi orang-orang yang menghargai pengalaman pahit dalam kehidupan dan semua unsur utama emosi manusia – cinta, kehilangan, pengorbanan, penebusan, kasih sayang, keadilan, dan kehormatan.
http://www.epochtimes.co.id/entertainment.php?id=767
Tidak ada komentar:
Posting Komentar